Friday, April 21, 2006

KENANGAN

KENANGAN

Waktu penuh kenangan berujung jua
meninggalkan cerita yang tak berkesudahan
memaparkan pada sebuah perpisahan
yang sesungguhnya tak dapat diterima
sebab ada hati yang tercecer
berlumur kepedihan, entah berapa lama.
Mengapa hidup ini selalu dibatasi dengan waktu
yang selalu mengejar tanpa peduli
yang tak mau menunggu dikala perlu
yang dengan garang merampas moment indah.
Mengapa harus aku, dia dan kamu
yang harus merasakan sedihnya hiudp sunyi
sementara yang lain beria-ria, tak kehilangan.
Mengapa harus aku, dia dan kamu
yang harus melewati hampanya hari
sementara yang lain membuang hari dengan percuma.
Mengapa mereka yang tidak perlu selalu mendapat
tapi menyia-yiakan tanpa rasa bersalah,
sedangkan kamu yang butuh justru diambil
disaat kami justru angat membutuhkan ?
Banyak hal yang tak dapat ku mengerti
banyak hal yang harus kupahami
dengan linangan airmata atau dengan diam
namun tak dapat juga hingga
waktu akhirnya mengambil alih semua ....

KAU, DIA DAN AKU

KAU, DIA DAN AKU

Ketika banyak manusia mempertanyakan
arti sebuah kepercayaaan
dan mereka-reka kasih
agar tertutup banyak kemunafikan.

Kau, dia dan aku
melimpah ruah segala jawaban
ada cinta beralas kasih
dalam setiap untaian kata

Meraup setiap detik untuk dinikmati
s'bab waktu tak mau menunggu
kau, dia dan aku
betapa kita akan saling kehilangan

Sebuah perpisahan yang sulit
tapi ketika saling mengisi
waktu tidak lagi menjadi sebuah acuan
pertemuan adalah awal sebuah perpisahan

KUSADARI

KUSADARI

Berbagai kenangan indah melayang dipelupuk, tak berkessudahan
tak lekang oleh waktu, tak mampu tersingkir, terpatri begitu kuat.
Membuat diri terbuai mencapai sensasi sebuah pengakuan
Betapa aku dicintai ...

Ketika kusadar, semua itu hanya sebuah kenangan
bhagia yang coba kubangun dan pertahankan
yang tanpa kusadari perlahan meninggalkan hdupku
yang tanpa kuinginkan berbias seiring berlalunya waktu.

Hari terasa cepat berlalu, berlomba menuju sebuah titik
dimana aku tertinggal jauh, terengah-engah
sambil menerobos rimba kenyataan pahit
bahwa semua itu hanya tinggal kenangan.

Kusadari betapa sulit menerima kenyataan
dan memulai kembali menambal hati yang terkoyak
manata jiwa yang terlanjur dibuai kenangan indah
kemudian aku menyepi .. merenungi .. dan menyadari ...

MELARA

MELARA

Hai jiwa yang letih, rasa yang melara, hati yang merintih
Tak 'kah kau dengar bumi berkumandang
Mengejek keputus asaanmu yang berkepanjangan ?
Memasukkan kau kedalam bejana yang slalu bergaung
Meneriakan isi sanubari yang hanya kau sendiri mendengar ?

Burung diudara yang bernyanyi terasa seperti meneriakkan makian
Bunga yang mekar seperti mentertawakan semangat yang melayu
Mentari serasa terik membakar hati yang panas membara
Semua kau ebut duka netapa ... !!

Lihat, betapa alam memberimu kepenuhan
Mangapa harus kau tanggap celoteh batin yang merengek
Seakan dunia runtuh dan kau kehilangan segalanya.
Tengok, terlalu banyak waktu kau buang percuma untuk meratap.

Dunia hanya sementara sedang kehidupan hanya sebentar
Orang-orang datang dan pergi dalam setiap jengkal yang kau langkahi
Ada yang menawarkan kasih nan tulus
Namun ada yang juga mengambil daripadamu ..



Keraguan

KERAGUAN

Keraguan itu datang
ketika hati mulai mengisyaratkan kegamangan
ketika akal budi mengecoh
niat dasar sebuah cita-cita nan luhur,
ketika jiwa mulai berontak,
s'bab jelas mata memandang
ketidak benaran
dalam sebuah institusi suci
yang menjadi panutan ribuan jiwa
Niat tulus murni mulai sirna
seiring tersadarnya sebuah hati
bahwa kemegahan cita
tak mampu membahagiakan hati,
bahwa kesederhanaan
sudah jauh tertinggal dibelakang
agar dapatkan nilai puji
bahwa lidah fasih
menyuarakan banyak kepalsuan
agar tertutupi banyak tanya.
Keraguan yang membuat patah
yang membuat terlempar
dalam banyak tanya memenuhi benak,
akankah ada insan sanggup
mengangkat niat hati
yang mempersembahkan
pada Sang Khalik ..

Tuesday, April 18, 2006

RENUNGAN SENJA HARI TENTANG PERSAHABATAN



Bisa saja setiap orang berbeda dalam memaknai sebuah "Persahabatan". Ada yang mengartikan sebagai teman ngobrol saja, teman cur-hat, teman diskusi, teman main, teman jalan-jalan, teman belanja, teman kerja, teman doa, teman ziarah, dll. Singkatnya Sahabat adalah seseorang yang berada bersama saya dalam sebuah aktivitas. Tetapi apakah itu sudah dianggap sebuah persahabatan ??
/font>
Secara pribadi mau membagikan pengalaman kecil siapa tahu berguna.
saya melihat ada dua makna persahabatan yakni HUMANIS dan ILAHI.
Sebenarnya masih juga ada tingkat yang lebih dasar yakni instiktif, yang lebih mengarah ke hal-hal fisik dan nafsu seks saja.

MAKNA HUMANIS PERSAHABATAN
Aspek kemanusiaan secara global meliputi aspek fisik dan psikologis. Kebutuhan fisik dan psikologis itu misalnya adanya dukungan, diterima, disapa, diingatkan, dikritik, diperbaiki, dicintai, dipuji, diakui, dihargai, dirangkul, dibutuhkan, diperhatikan, dll. Dan persahabatan akan mendapat makna ketika terjadi pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologis tersebut. Maka ada beberapa unsur persahabatan yang perlu dipenuhi oleh kedua belah pihak. Tidak datang dari satu pihak saja. Bisa terjadi sebuah persahabatan dibangun atas inisiatif hanya dari satu pihak. Misalnya yang mengajak, yang bicara, yang berkorban, yang memberi masukan, yang membuka hati. Singkatnya inisiatif kegiatan hanya datang dari satu pihak. Persahabatan yang demikian itu tidak sehat dan tidak akan langgeng karena tidak ada unsur saling membutuhkan.
Bersifat dialogis. Dua belah pihak saling terbuka, sa
ling membutuhkan, saling memberi, saling menerima. Ada unsur keseimbangan dalam relasi itu. Sesungguhnya tidak ada seorang anak manusia yang tidak membutuhkan kehadiran sesama. Cuma bisa saja berbeda kualitasnya. Ada yang hanya sekedar 'say hello' lalu lewat tanpa makna dalam kehidupan kita. Jika mereka tidak hadir juga, tidak berpegaruh apa-apa ! Tetapi ada yang sampai menyentuh lubuk hati.
Mana yang bisa kita sebut sahabat ...??

ASPEK ILAHI
Manusia itu bukan seperti ciptaan lain. Manusia selain memiliki aspek fisik, juga memiliki aspek ILAHI yang diterjemahkan ke dalam tiga unsur yang dimiliki seorang mausia, yakni : Tubuh, Jiwa dan Roh.
Persahabatan bagi orang Kristiani tidak berhenti pada aspek manusiawi. Tetapi juga melibatkan aspek Ilahi. Yaitu harus sampai membawa Keselamatan Jiwa karena relasi Roh mereka dan Roh Allah.
Persahabatan Berasal Dari Tuhan Persahabatan ala Kristiani harus melibatkan Tuhan. Tuhan hadir dalam relasi anak-anak manusia itu. manusia harus sampai pada kesadaran bahwa yang merencanakan persahabatan mereka adalah Allah. Lihat saja, bahwa sejak awal Allah tidak membiarkan manusia itu sendiriran, maka Eva diciptakan untuk hidup bersama Adam. Terlepas dari apakah Eva seorang perempuan, tetapi kehadirannya adalah sebagai sahabat Adam. Bahwa dia adalah seorang perempuan, adalah rencana Agung Allah yang menyingkapkan bahwa manusia memang saling membutuhkan dan melengkapi antara pria dan wanita (untuk menjelaskan bahwa dipihak lain manusia tidak sempurna) ; dan bahwa mereka dibutuhkan Allah untuk penciptaan baru. Maka persahabatan tidak pernah hanya mengandalkan kekuatan manusia belaka. Allah campur tangan didalamnya.
dari rencana Allah itu, bisa dimengerti bahwa alangkah sedihnya mereka yang tidak mempunyai sahabat, karena sesungguhnya mereka tidak utuh.
Dan Persahabatan paling utuh itu terjadi dalam keluarga. Keluarga menjadi puncak dari semua persahabatan anak manusia dimana keluarga menjadi Sakramen kehadiran Cinta Allah yang nyata.
Mungkin ini jug mau menjelaskan dua aspek, bahwa keluarga yang tidak melibatkan Allah tidak pernah akan bisa mengekspresikan persahabatan yang sejati.

MEMBAWA SAHABAT KEPADA KESELAMATAN JIWA
Semua persahabatan yang baik akan membaw setiap anak manusia dalam himpunan itu; mendapatkan keselamatan. Persahabatan tidak menghantar salah satu atau keduanya kepada kematian/neraka/kehancuran tetapi mengarahkan mereka kepada hidup/surga. Mengapa demikian, jangan lupa, dalam diri manusia ada unsur Roh dan Roh manusia tidak pernah dipisahkan dari Roh Allah sebagi sumbernya. Persahabatan yang benar dan baik adalah persahabatan dalam Roh Allah. Secara konkret bisa dikatakan bahwa dalam persahabatan orang tidak pernah melupakan Allah dengan saling mendoakan atau berdoa bersama. Tidak pernah boleh mengabaikan aspek yang satu ini, yakni DOA./ Karena dengan itu kita akan mendapatkan kekudusan dalam sebuah persahabatan.

Maka menjadi benar terjadi apa yang dikatakan YESUS kepada para pengikut-NYA.

"KAMU BUKAN LAGI KUSEBUT HAMBA, MELAINKAN SAHABAT. KARENA SEORANG HAMBA TIDAK TAHU APA YANG DILAKUKAN TUANNYA, TETAPI KAMU TAHU APA YANG KULAKUKAN"