Monday, February 14, 2005

GALAU



GALAU

Menyeruak kenangan indah dalam lintasan angan
mempertontonkan segala gambaran yang pernah terekam
menepis awan kelabu yang membayangi hidup
menggemakan tawa yang terdengar memecahkan keheningan
untuk berbagi, seakan dunia ini hanya milik ku

selintas semuanya indah
selintas semuanya begitu mempesona
selintas semuanya seperti milik ku
selintas semuanya cukup
selintas semuanya abadi

Sebuah suara yang menghujam jiwa
menyapa pendengaran dipagi hari
ketika raga baru mengeliat bangun

Suaranya terpancar menembus udara
memekak teliga dan menghujam dada
memperdengarkan jelmaan kata-kata

Suara yang membangunkan
dari tidur yang panjang
mendadak hilang tanpa jejak, lenyap dibalik gerimis airmata.

Terbawa menuju dunia yang tak kukenal
jauh dari hiruk pikuk, sumpah serapah
masuk dan terperangkap dalam ruang nyaman

Setiap kenangan kembali hadir, seperti abadi
terlalu manis, sehingga mungkin
ada yang harus dilupakan.

KEBEBASAN

KEBEBASAN



Apakah jalan itu berliku diapit jurang curam dan terjal,
apakah penuh tikungan tajam bersisian dengan bukit angkuh,
atau penuh bebatuan yang siap mengigit kaki yang telanjang
biarkan aku memilih …


Biarkan aku memilih,
setiap langkah yang bawa arti ‘tuk sempurnakan hidup,
pada pribadi yang menuntun dijalur kebebasan jiwa,
untuk mengenal kesungguhan hidup itu sendiri.


Biarkan aku memilih,
terbang ditiup angin keberbagai yang ku tak tahu
untuk dapatkan kepenuhan hidup yang kian langka
biarkan aku memilih…


Kebebasan yang kupilih, terlepas dari belenggu
Belenggu dunia yang penuh tipu
Keterikatan yang sarat beban
Biarkan aku memilih, sebuah kebebasan

DUNIA TAK LAGI RAMAH

DUNIA TAK LAGI RAMAH


Adalah sapa kita dipenghujung pagi
membagikan cerita pelipur lara
tuk benamkan segala risau yang menganjal
dengan dukungan kuat melalui rangkaian kata.

Pagi t’lah berlalu namun mentari enggan bersinar
seperti hati kita yang redup karena cercaan
saat ini dunia tak ramah bagi kita
siap melumat karena berbagai kepentingan.

Jumpa kita kali ini sarat beban
melingkupi segala arah kehidupan
dan membuat dunia kita tak indah lagi
tiada canda apalagi derai tawa

Bayangan Semu

BAYANGAN SEMU

Apabila harus disingkirkan, lakukan !
Jangan dengan kiasan basi.
Jika minat memudar dan niat pergi bergejolak, lakukan !
Jangan ada kuluman senyum menghias bibir kecut.

Sebab bayangmu kian semu tak berbinar lagi.
Membangunkan dari lelap yang panjang
yang penuh bunga tidur tak berkesudahan
yang terus menghantui jalan kehidupan.

Biarkan kuncup kembang tak usai mekar,
seperti niat hati yang tak setulus ungkapan ;
biarkan angin mematahkan dahan-dahan,
sebelum kuat akar menahannya ;

Tak kan kubiarkan memori menyelubungi
betapapun berpendar-pendar siap melumat
dan menyatukan kembali menjadi kenangan indah.

Hai, gelombang yang bergelung-gelung
tenggelamkanlah perasaan hati pernah bergelora
telanlah dalam lautan lepas
agar kebebasan diperoleh kembali.