Wednesday, February 02, 2005

Dilarung

DILARUNG
Pada samudera lepas .. ..
Jiwaku dilarung kehidupan
Ragaku terseret gelombang .. ..
menghantam runcing cadas .. ..
Nyawaku nyaris terlepas
menemui Sang Pencipta .. ..
Belai bayu berhembus
menyelaraskan jagad nan sunyi
Tanpa harap .. .. melabuh diri
ditepian pantai .. ..
Dipuncak kepala mentari menyengat
dalam pori kulit air merembes .. ..
Perjalanan waktu .. ..
tak juga mengakrabkan
aku dengan samudera luas .. ..
Kosong .. .. yang terbentang
tak meluaskan jengkalan impitan
Aku dilarung kehidupanku .. ..
TUHAN ..
Tuhan, aku lelah
Ketika waktu menghentikan anganku
Ketika waktu tak menderaikan sesalku
Ketika waktu membatasi ruangku
Ketika waktu tak lagi mewujudkan rasaku
Maafkan aku, Tuhan
Aku lelah menunggu waktu .. ..
Yang mengaburkan harapan
Yang menghimpit aku antara langit dan bumi
Yang mengerubung aku dengan cemas
Tuhan, aku binggung
Segala pintaku serasa basi
Kalimat terucap tak mengutarakan maksud
Bagaimana lagi wujud pintaku kini
Karena dalam kelelahan doaku, aku tetap butuh KAU.
Tuhan,
Aku butuh KAU ..
Yang entah dimana ..
Ya sudah. Amin saja.

Segala yang aku alami, rasakan, pikirkan .. .. tidak mampu tertuangkan lengkap pada bait-bait tulisan pendek yang dibatasi oleh pengartian kata/kalimat, penempatan tanda baca dan dibatasi pula oleh keterbatasan penguasaan kata .. ..
Kepala ku terlalu kecil untuk dapat memuat semua yang aku rasakan.
Hatiku bahkan lebih kecil lagi untuk menampung apa yang aku pikirkan.
Segala apa yang ku alami semuanya -sebetulnya- cuma sekedar mampir beberapa saat
pada setiap bagian indera-indera itu dan kemudian sebagian lenyap
dan sebagian lainnya lagi tertinggal mengendap disitu.
Aku dilarung kehidupan .. .. mengharap tepian pantai untuk melabuh ..
adalah sangat membutuhkan curahan mujizat.
Aku lelah, Tuhan .. bahkan untuk sekedar sembahyang - meminta, apalagi bersyukur ..
.. .. aaaaahh ampun hamba-MU ini.
Kini dihadapanku terpampang PINTU menuju dunia putus asa.
Kebimbangan yang masih meraja membuat aku tidak memutuskan untuk melangkah.
Apakah harus mundur atau maju .. ..
Andai jiwaku tak berbatas, tentu aku tegar melewati segala tantangan.
Andai hatiku masih teraliri arus semarak yang menghalau kehampaan,
tentu tidak ada masa yang kuingkari.
Aku yang dilarung kehidupan .. ..
Tetap bergelayut pada kehidupan .. bersama kami terlarung
Jangan ada risau tiap mata memandang, telinga mendengar
Sebab aku dan kehidupan adalah dua jiwa dalam satu raga.
Titip mantra yang ampuh bagi Sang Khalik
Hingga daku tak khilaf .. ..
July 2004

No comments: